NIGHTGLOW – Tanaman sorghum, atau yang dikenal juga dengan nama sorgum (Sorghum bicolor), mungkin belum sepopuler padi atau jagung di Indonesia. Namun, perannya sebagai sumber pangan alternatif mendapatkan perhatian lebih seiring dengan tantangan ketahanan pangan global. Sorgum menawarkan solusi bagi masalah pangan karena kemampuannya tumbuh di lahan marginal dan ketahanannya terhadap kondisi cuaca ekstrem.

1. Profil dan Sejarah Sorghum

Sorghum bicolor merupakan spesies tanaman yang tergolong dalam suku Poaceae. Asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke Afrika, dimana ia telah dibudidayakan selama ribuan tahun. Seiring waktu, sorghum menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia dan Amerika.

2. Karakteristik Tanaman Sorghum

Sorgum memiliki karakteristik yang membuatnya menonjol sebagai tanaman pangan. Ia mampu tumbuh di berbagai macam kondisi tanah, bahkan pada tanah dengan kualitas rendah. Tidak hanya itu, sorgum tahan terhadap kekeringan dan memiliki kebutuhan air yang rendah. Tanaman ini juga memiliki siklus pertumbuhan yang cepat, memungkinkannya untuk ditanam di wilayah dengan musim tumbuh yang pendek.

3. Kandungan Nutrisi dan Manfaat Sorghum

Biji sorghum kaya akan nutrisi, mengandung protein, serat, dan berbagai mineral seperti fosfor, potassium, dan kalsium. Selain itu, sorghum juga bebas gluten, menjadikannya sebagai alternatif bagi mereka yang sensitif terhadap gluten. Dengan indeks glikemik yang rendah, sorgum juga baik untuk pengelolaan diabetes.

4. Penggunaan Sorghum

Secara tradisional, sorghum digunakan sebagai bahan dasar tepung, sirup, dan sebagai bahan fermentasi untuk alkohol. Di beberapa negara, sorghum juga dikonsumsi sebagai pengganti nasi atau jagung. Di Indonesia, penggunaan sorghum masih berkembang, namun potensinya sangat besar terutama di daerah yang mengalami kesulitan untuk budidaya padi.

5. Budidaya Sorghum di Indonesia

Meskipun belum banyak dibudidayakan secara luas di Indonesia, beberapa daerah telah memulai budidaya sorghum sebagai upaya diversifikasi pangan. Pemerintah dan berbagai lembaga penelitian telah melakukan uji adaptasi dan penelitian untuk mengembangkan varietas sorghum yang sesuai dengan kondisi lokal.

6. Tantangan dan Potensi

Sorghum menghadapi tantangan dalam hal penerimaan pasar dan kebiasaan konsumsi masyarakat. Edukasi tentang manfaat dan cara pengolahan sorghum menjadi kunci untuk meningkatkan pemanfaatannya. Di sisi lain, perubahan iklim yang menyebabkan penurunan kualitas lahan pertanian menjadikan sorghum sebagai tanaman potensial yang dapat berkontribusi terhadap keamanan pangan nasional.

7. Kesimpulan

Sorghum bicolor memiliki potensi besar untuk menjadi sumber pangan alternatif di masa depan. Dengan karakteristik yang tahan terhadap kondisi ekstrem dan kandungan nutrisi yang tinggi, sorghum dapat menjadi jawaban atas tantangan ketahanan pangan yang dihadapi Indonesia dan dunia. Oleh karena itu, pengembangan dan promosi sorghum perlu terus dilakukan untuk mendukung diversifikasi pangan dan memastikan keberlanjutan pasokan pangan di masa yang akan datang.