Kasus ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat ke publik. Laporan terhadap keaslian ijazahnya ternyata bukan muncul begitu saja. Sebuah candaan yang Jokowi lontarkan 12 tahun lalu justru menjadi pemicu awal dari keraguan sejumlah pihak.

Pada tahun 2012, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sempat melempar gurauan dalam sebuah wawancara media. Ia menyebut bahwa dirinya “lulus dari Universitas Kehidupan,” merujuk pada perjalanan hidupnya yang penuh tantangan. Banyak orang menanggapi candaan itu dengan santai, tetapi sebagian pihak mulai mempertanyakan latar belakang akademiknya secara serius.

Seiring meningkatnya popularitas Jokowi di panggung nasional, isu ijazah palsu kerap muncul di media sosial. Beberapa individu dan kelompok bahkan mengambil langkah hukum dengan melaporkan dugaan tersebut ke instansi terkait, termasuk ke Mahkamah Konstitusi dan aparat penegak hukum.

Pihak Istana sudah membantah tuduhan tersebut berulang kali. Universitas Gadjah Mada (UGM), tempat Jokowi menempuh pendidikan tinggi, juga telah memberikan klarifikasi resmi dan menegaskan keabsahan ijazah Jokowi. Namun demikian, laporan-laporan baru terus bermunculan, seolah belum mampu meredam keraguan sebagian masyarakat situs medusa88.

Candaan yang dimaksud memang tidak menyebutkan secara eksplisit bahwa Jokowi tidak memiliki ijazah. Namun, nada gurauan itu rupanya membuka ruang interpretasi yang luas dan terus dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk menggiring opini publik.

Kasus ini memperlihatkan bagaimana sebuah pernyataan ringan bisa berujung pada polemik berkepanjangan. Masyarakat sebaiknya lebih cermat dalam mencerna informasi dan memahami konteks, agar tidak terjebak dalam isu yang telah berkali-kali dibantah oleh sumber resmi.